Jumat, 03 April 2009

Broken Heart


Pagi sudah mulai menampakkan cahayanya.Terik matahari terlihat menerawang di ufuk timur.Embun-embun bertaburan diatas dedaunan.Pagi nan indah.....

Aku adalah seorang santri Pondak Pesantren Al Falah Putera,yang terletak di kawasan Landasan Ulin Banjarbaru.Sudah hampir tujuh tahun aku bermukim di penjara suci ini.Hatiku bahagia karena....

"Hei Qais,ngapain kamu melamun saja?!Cepat kita sarapan,ntar nggak sempat lagi."Panggil temanku si Fahrizal.
"Iya...iya sebentar!"Kataku.

Yeah...aku bahagia karena aku baru saja mendapatkan nomor cewek dari temanku Arief.Katanya sih,dia cantik!Oh ya,habis makan nanti ku SMS dia saja.Batinku saat itu.

*****

Setelah makan aku langsung mengambil HP-ku untuk me-SMS cewek itu.

"Hai,boleh kenalan nggak?''Sesaat kemudian aku menunggu,lalu ada jawaban.
"Hmm...boleh.Tapi ini siapa ya?Dari mana kamu dapat nomorku?"
"Aku dapat nomormu dari temanku.Namaku Qais,atau nama lengkapnya Ahmad Zhariful Qais Martasaputra."
"Wow!panjang banget nama kamu.Kalau namaku Laila.Laila damayanti."

Lalu aku pun asyik bercengkrama dengan Laila lewat SMS.Ternyata dia duduk dikelas 1 Aliyah tepatnya di sekolah MAN 2 yang terletak di kawasan PAL 6.Lalu aku pun menjawab:
"Aku dduk dikelas 3 Aliyah di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru."

*****

Satu bulan berlalu,aku pun punya kebiasaan baruyaitu bercengkrama dengan Laila lewat SMS.Memang aku tak pernah berbicara langsung dengannya lewat telepon,tapi kami asyik saja dengan cara SMS-an.Dan aku tahu bahwa Laila belum punya pacar.Sebab ia pernah mengatakan padaku bahwa dia masih jomblo.Ka'na itulah aku sering mengirim puisi cinta yang indah untuknya.

matamu bagaikan pelangi
bulir-bulir beningmu merasuk ke dalam sukma
cinta kasihmu takkan pernah sirna
wahai sang bidadari....
apakah kau mendengar ungkapan hatiku ?
yang mengirimkan salam cinta ini untukmu
ku harap kau mendengarnya !
walaupun cuma sebiji kata

"Wah...Qais!Kamu orangnya romantis banget ya."Aku pun juga senang mendengar komentar darinya.Hingga pada suatu hari,aku mengirim kata-kata yang sungguh tak terduga olehnya.

"Laila....sudah satu bulan aku mengenalmu.Meskipun aku tak pernah langsung melihat wajahmu,tapi aku yakin dari caramu berbicara lewat SMS,itu mencerminkan bahwa kamu sungguh cantik.Maka dari itu MAUKAH KAU JADI PACARKU?"Maaf...kalau ini akan membuatmu terkejut.Tapi...sungguh! aku takkan mengecewakanmu.Aku akan menjadi kekasih yang akan menyayangi dan mencintaimu,selamanya...."

Aku lalu menunggu balasan SMS darinya dengan perasaaan deg-degan.Kutunggu dan kutunggu,tapi tak ada jawaban darinya.Sepuluh menit,tiga puluh menit,aku mulai gelisah.Mungkin dia bingung untuk menjawab apa.Satu jam berlalu,dan kulihat HP-ku ada pesan baru yang masuk.Mungkin itu SMS darinya.Dan setelah kubuka...ya!Itu memang SMS darinya.Jantungku berdetak tak karuan.Aku khawatir bila ditolak olehnya.Lalu kuberanikan diri untuk membaca SMS darinya.

"Qais....setelah membaca SMS darimuaku bingung untuk menjawab apa.Memang dari kata-katamu maupun puisi-puisi cinta yang kau kirimkan padaku,itu mencerminkan dirimu sungguh romantis.Tapi aku yakin bahwa dirimu baik dan bisa menyayangiku apa adanya.Maka dari itu kujawab"IYA."Hatiku langsung berbunga-bunga saat itu.Sore itu juga temanku Arier dan Fahrizal kutraktir mereka kekantin.Mereka senang,aku pun juga senang sekaligus bahagia.

*****

Hari-hari yang kulalui semakin berwarna.aku semakin sayang dan perhatian sama Laila.Walaupun aku sering menanyakan hal-hal kecilyang mungkin cuma dianggap basa-basi.Seperti:"sayang,dah makan nggak?","met tidur..."atau"udah berangkat sekolah belum?"Itu semua adalah bentuk rasa perhatianku sama Laila.Aku pun juga nggak segan-segan mengirimkan pulsa untuknya,walaupun ia sering melarangnya.

"Sayang,kamu jangan gitu dong...aku masih ada uang kokuntuk membelipulsa.Kamu perhatiin keuangan kanu aja dulu.Kamu kan juga perlu untyuk uang saku dan biaya sekolahmu."Aku tersenyum membaca SMS darinya.Aku jadi tahu,bahwa Laila bukan cewek matre seperti cewek pada umumnya.

*****

Tidak terasa sudah dua bulan aku berpacaran dengan Laila.Aku jadi semakin tahu akan jiwa karakternya,waktu dia lagi manja ataupun saat dia lagi jutek.Tapi aku mulai gelisah,karena....AKU BELUM PERNAH MELIHAT WAJAHNYA.Aku mulai merenung dan berpikir keras.Hmm...dua bulan lagi kelulusan,aku kan sudah kelas tiga Aliyah.Ya!setelah kupukur-pikir hanya ada satu jalan.Aku harus ketemuan dengannya!Supaya aku bisa langsung melihat wajahnya,begitupun sebaliknya sdupaya dua bisa melihat wajahku juga.

Sore itujuga aku memberanikan diri untuk meneleponnya.Memang,aku tak pernah menelepon dia satu kali pun.Tapi aku ingin langsung bicara dengannya.
"Hallo...."
"Hallo,ini Laila kan?"
"Ya betul!Ini Qais ya?"
"Ya,ini aku Qais."
"Hah Qais?! Tumben kamu nelpon,biasanya kan lewat SMS."
"Benar,aku cuma ada yang ingin dibicarakan aja sama kamu."
"Emangnya apa yang pengen dibicarakan?Kayaknya serius banget deh..."
"Begini,kita kan sudah lama saling kenal,bahkan kita sudan jadian.Tapi,kita belum pernah bertemu dan bertatap muka.Bagaimana kalau kita ketemuan?Kebetulan aku ada jatah pulang bulanan dari sekolahku tanggal 4 April ini.Bagaimana kalau kita ketemuan saja hari itu?"
"Loh...ketemuan ya?Aku sih oke-oke aja.Tapi kan,kamu dua bulan lagi kelulusan.Apa ngga' abis kamu kelulusan aja kita ketemuan?Kan jadi ngga' ada kendala..."
"Laila...aku mggak sabar lagi pemgen melihat wajah kamu yang cantik itu.Kamu ngertiin keadaan aku juga dong...Kita ketemuan bulan April ini juga yah....Please!!!"
"Hmm...oke deh!Kalau iti keputusanmu.Nanti kita krtrmuan dimana?"
"Di terminal PAL 6.Habis zhuhur nanti aku langsung berangkat kesana."
"Oke!Di terminal PAL 6ya.Nanti aku tunggu kamu abis zhuhur.Aku pake' baju pink dan celana biru.Kamu jangan telat ya?!"
"Pasti!Aku akan datang tepat waktu.Dagh..sampai berjumpa nanti ya,say!"Klik.Pembicaraan kami pun berhenti.

Akhirnya aku akan melihat wajahnya juga.Wajah kekasihku.AH...aku nggak sabar lagi menunggu pulang bulanan.

*****
Hari yang ditunggu pun tiba.Yaitu hari Kamis tanggal 4 April.Sehabis shalat zuhur aku langsung pulang ke asrama.Habis itu aku ganti baju yang keren dan langsung berangkat ke PAL 6.Di dalam taksi aku membayangkan wajah Laila.Pasti sangat cantik.to be continued


Kesaksian Bisu

Suasana di kelas pada pagi hari ini begitu gaduh.Entah apa yang dikerjakan oleh para murid-murid di kelas ini.Ada yang sedang membuat majelis ngobrol sambil ketawa-ketiwi.Ada yang saling lempar lempar-melempar kertas.Ada yangsedang melamun,entah apakah yang sedang dipikirkannya.Juga tak sedikitnya para murid yang tidur menelungkup,khususnya yang duduk jejeran paling belakang.Padahal ustadz H.Harun sedang membacakan kitab di depan.

Aku ingin sekali menegur para murid itu.Tidakkah mereka berpikir,bahwasanya memperhatikan sang ustadz itu jauh lebih penting dari pada berkelakuan ngaur-ngidur yang tak ada gunanya sama sekali.

Tapi apa dayanya....aku tak mungkin dapat menegur mereka.Karena,aku hanyalah sebuah papan tulis yang terpajang di depan kelasyang tak dapat berkata apa-apa dan membisu.